Thursday, June 19, 2014

MUHASABAH : Ujian Cinta atau Karma (?)

Ku putuskan untuk berhenti sejenak.
Ku hadapkan wajah ini pada Sang pemilik cinta semesta alam malam itu.
Ahh pedihnya.
Aku menangis (lagi).

"Dengki sekali ya Allah hamba melihat mereka. Tak sanggup aku tersenyum menatap mereka. Teganya mereka padaku? Membiarkan aku terbuang seperti ini. Kalau ada yang disalahkan karena tak adil, adalah mereka yang merampas hati dan cintaku. Ahh pedihnya"

"Andai aku dulu tegas memberontak mereka, mungkin tak seperti ini. Kekuasaan itu yang tak ku miliki (lagi). Aku tak bisa. Ahh pedihnya." 

Lalu aku menangis sejadi-jadinya. Sang pemilik semesta itu sepertinya menjawab tukang rintih ini melalui pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam benakku.

"Hai istiq!! Bukan kah selama ini kamu menganggap ini ujian untuk kesetiaanmu pada hati dan cintamu itu? Harusnya kamu tetap tegar bertahan. Atau tak pernahkah kamu curiga, bahwa ini bisa jadi karma. Yaa karma. Bisa jadi pedihmu saat ini adalah pedih yang dirasakan orang-orang yang hatinya pernah kamu sakiti. Mungkin Allah tengah menempatkan di tempat orang-orang yang hatinya kamu sakiti dulu."

"Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah"

"Duhai Allah, jika ini karma, maka siapa kah gerangan yang hatinya pernah hamba dzalimi hingga sakit dan terasa pedih seperti yang kurasa sekarang? Mereka? Atau siapa?"

Pertanyaanku malam itu harus kucari tau jawabannya sendiri. Akan kutanyakan pada siapa saja. "Pernahkah aku menyakiti hatimu?" "Jika pernah, tolong ikhlaskan sakit itu. Maafkan aku."
 
Ku hadapkan lagi wajah ini malam-malam kepadaNya.
"Duhai Allah sekiranya aku tak bisa menemukan semua orang yang dulu pernah ku sakiti hatinya, Ampunilah hamba ya Allah. Ampuni. Ikhlaskan hati-hati mereka untuk memaafkanku. Aku juga meminta padamu ya Allah, Ikhlaskan hati hamba. Pedih yang bersemanyam dalam hati ini, hamba mohon segerakan ganti dengan cinta yang seperti dulu."

Tertampar lagi. Namun tamparan ini semakin menguatkanku. Lewat sebuat tulisan salah seorang kakak.
 "Ada orang yang selalu menganggap hari ini masih memiliki luka di masa lalu, hingga menganggap dirinya itu menyedihkan, berujung pada kebencian, penutupan pintu hati dan kemunduran kualitas secara perlahan."
Itukah aku saat ini? Ahh pedihnya. Berarti aku harus lebih giat dan ikhlas mencari mereka yang hatinya pernah kusakiti.

Sekiranya ini bukan karma tapi ujian cinta, aku akan tetap mencari mereka. Akan ku himpun cinta mereka untuk menguatkan cintaku. Agar dunia tau, aku setia pada cintaku.


No comments:

Post a Comment